Monday, May 05, 2008

Kaupenggal Malam Menjadi Tiga

sepenggal habis bersama lentik gitar

penuh barisan megah bahasa cinta

dalam nada merajah rasa

tapi bulan itu tak kunjung purnama

 

sepenggal malam lain

kaukulum dengan bergelas-gelas kopi

tak ada dalam lidahmu nikmat butirnya

atau wangi aromanya dalam hidungmu

hanya panas dan pahitnya

yang tak pernah melelapkanmu

demi menemani malam

tapi bulan itu tak kunjung purnama

 

(sayang aku bukan puisi cinta

yang hidup dari kumpulan kata dan pesonanya

tanpa tangan untuk mengerti susahnya menggapai

dan kaki untuk merasakan lelahnya melangkah.

 

sayang aku bukan sekedar bayang-bayang

yang tampak selalu menemani

atau terpaksa menemani karena ada cahaya

tanpa hati yang tulus dan kepala yang murni

karena entah kemana jika gelap pekat

 

sayang kau penggal malam

aku adalah malam yang utuh)

 

 

kausimpan sepenggal yang lain

menunggu tahu makna malam

 

-apr2007-

Bahasa Malam

sesekali bumi menengadah langit
meneropong terang bintang
dan kilau bulan disandingnya
indah, setetes embun membau tanah
ehm…nikmat aromanya
ada irama angin melandai sepoi-sepoi
ditemani gugur dedaunan memekatkan hening
semakin tertegun erat sang kupu-kupu
menyimak bahasa itu
menambatkan satu kekaguman untuknya
jelas sekali sempurnanya malam ini

-peb2007-